Selamat datang kembali dalam fase eksplorasi konsep yang pertama!
Pembahasan di atas sejalan dengan peran pendidik yang disampaikan Ki Hajar Dewantara. Pendidik adalah penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pemikiran KHD tersebut mengingatkan bahwa tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah menumbuhkan motivasi mereka untuk dapat membangun perhatian yang berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna. Kita merencanakan secara sadar pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya). Pembelajaran holistik yang memberikan mereka pengalaman untuk dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Kesadaran akan proses pendidikan yang dapat menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah menjadi perhatian pendidik sejak lama. Kesadaran ini berawal dari teori Kecerdasan Emosi Daniel Goleman, dikembangkanlah CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) pada tahun 1995 (www.casel.org) sebagai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE). Konsep PSE berdasarkan berdasarkan kerangka CASEL tersebut dikembangkan Daniel Goleman bersama sekelompok pendidik, peneliti, dan pendamping anak. PSE berbasis penelitian ini, bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara positif dengan program yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam komunitas sekolah.
Dengan mencermati diagram hasil di atas, kita semakin memahami
urgensi PSE, yaitu peningkatan
kompetensi sosial dan emosional, terciptanya lingkungan belajar yang lebih
positif, peningkatan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang
lain dan lingkungan sekolah. Selain itu, PSE di kelas terbukti dapat
menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik. PSE memberikan pondasi yang
kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar
akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
Menurut kamus Oxford English Dictionary, well-being dapat diartikan sebagai kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Well-being adalah sebuah kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Noble and McGrath (2016) menyebutkan bahwa
well-being murid yang optimal adalah
keadaan emosional yang berkelanjutan (relatif stabil) yang ditandai dengan:
sikap dan suasana hati yang secara umum positif, relasi yang positif dengan
sesama murid dan guru, resiliensi, optimalisasi diri, dan tingkat kepuasan diri
yang tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar mereka di sekolah.
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah
pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh
dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek
sosial dan emosional agar dapat:
1. Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)
2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
(kesadaran sosial)
4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
(keterampilan berelasi)
5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab.
(pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Gambar 2 menjelaskan kerangka sistematis dan kolaboratif pembelajaran kompetensi sosial dan emosional CASEL:
Penciptaan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk meningkatkan pembelajaran akademik, sosial, dan emosional semua murid. Kemitraan/kerjasama sekolah-keluarga-komunitas untuk membentuk lingkungan belajar dan pengalaman yang bercirikan hubungan/relasi yang saling mempercayai dan berkolaborasi
Kurikulum dan pembelajaran yang jelas dan bermakna,
dan evaluasi secara berkala.
|
Kesadaran Diri: kemampuan untuk memahami
perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada
perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. |
|
|
Manajemen Diri: kemampuan untuk
mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai
situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi |
|
|
Kesadaran Sosial: kemampuan untuk
memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka
yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda |
|
|
Keterampilan Berelasi: kemampuan
untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif |
|
|
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian,
kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan
untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan
perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri,
masyarakat, dan kelompok |
|
|
NO |
KEGIATAN |
KSE DAN
PENJELASAN |
|
1 |
Melibatkan
murid dalam membuat keyakinan kelas atau peraturan sekolah untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang aman dan nyaman |
Kesadaran diri: murid memberikan nilai yang diyakininya berkaitan dengan
lingkungan kelas dan sekolah Kesadaran sosial: murid mempertimbangkan pendapat temannya. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab: belajar membuat
keputusan yang beralasan berdasarkan logika setelah menganalisis
informasi |
|
2 |
Memberikan
kesempatan pada murid untuk membaca buku
pilihannya dalam suasana yang kondusif |
Manajemen Diri: Murid mampu
menghadirkan atau mengelola emosi diri lewat buku pilihan yang dibacanya Kesadaran diri: Murid dapat menghubungkan perasaan,
pikiran dan nilai- nilai dari buku yang dibacanya Pengambilan Keputusan
yang Bertanggung Jawab: Murid mampu menunjukkan
kemampuan rasa ingin tahu dan keterbukaan dari buku pilihan yang dibacanya |
|
3 |
Memberikan
kesempatan pada murid untuk merefleksikan proses
pembelajaran yang sudah diikuti (Misalnya; apa yang
disukai/mudah/menantang/ingin dipelajari lebih lanjut sebelum melanjutkan
pembelajaran berikutnya) |
Keterampilan Berelasi: Murid menunjukkan kemampuan membangun komunikasi yang aktif, berani
mengungkapkan perasaan serta mengembangkan hubungan positif terkait dengan
pembelajaran Kesadaran
diri: Murid berani
menceritakan apa yang disukai selama pembelajaran, materi apa yang mudah
diikuti, materi yang menantang dan materi yang akan dipelajari lebih lanjut
dipembelajaran berikutnya. Manajemen diri: Murid
Menunjukkan disiplin dan motivasi diri serta memiliki pola pemikiran yang tumbuh
untuk mempelajari materi yang menantang |
|
4 |
Mengadakan
dialog interaktif tentang bagaimana membangun tanggung jawab/etika dalam
penggunaan media sosial |
Keterampilan Berelasi: Dapat membangun nilai positif serta mampu bekerja sama dalam kelompok Manajemen
diri: Menunjukkan disiplin positif dan motivasi diri
untuk menggunakan media social secara bijak dan cerdas Kesadaran
social: Murid menghargai dan mempertimbangkan pendapat teman/
lawan diskusinya Kesadaran
Diri: Murid mampu memberikan nilai diri yang diyakininya terkait dengan etika
dalam penggunaan media social Pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab: Murid bisa membuat keputusan
beralasan/masuk akal, setelah menganalisa terkait penggunaan media sosial |
|
5 |
Memberikan fleksibilitas pada murid untuk mengerjakan tugas
yang pilihannya terlebih dahulu |
Kesadaran
diri: Murid dapat menunjukkan integritas dan kejujuran
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oelh guru Keterampilan
berelasi: Murid menunjukkan kompetensi sendiri
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Manajemen
diri: Menggunakan ketermapilan mengorganisir dan
merencanakan tugas yang diberikan guru sesuai dengan pilihan siswa Pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab: Murid Belajar
memilih keputusan beralasan dari tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan
pilihannya terlebih dahulu |
|
6 |
Memberikan
kesempatan pada murid untuk mengelola sebuah kegiatan (literasi, seni dan
olahraga, dll.) |
Manajemen
diri: Murid menunjukkan minat dan bakat diri sendiri
baik dibidang seni, literasi olahraga baik individu maupun berkelompok Kesadaran
diri: Murid bisa memahami bakat dan minat diri sendiri Kesadaran
social: Murid mau mengakui kekalahan jika kalah dari
orang lain Pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab: Murid berani dan
percaya diri mengambil keputusan untuk mengelola sebuah kegiatan baik
individu maupun kelompok |

Comments
Post a Comment