MODUL 2.1 Praktik Pembelajaran Yang Berpihak Kepada Murid LK 2.1.a.3 Mulai dari Diri

"Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya." (Ki Hajar Dewantara)



Bagaimana seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya  yang berbeda-beda?

Membuat Refleksi Individu

1. Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda.

Dalam hal ini Saya sebagai guru diharapkan dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid-murid saya yang berbeda- beda. Setiap murid saya adalah pribadi yang unik dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Dengan memahami perbedaan karakter dan keunikan anak, pendidik hendaknya memberlakukan perlakuan yang bervariasi sesuai kebutuhan anak, sehingga kebutuhan belajar tiap anak dapat terpenuhi. Hal tersebut menjadi dasar dari praktik-praktik pembelajaran yang saya lakukan di kelas dan di sekolah serta menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi praktik pembelajaran. Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang abstrak dalam konten/ materi agak sedikit susah untuk dibedakan tetapi dalam proses ini bisa dimaksimalkan untuk menghadirkan pembelajaran yang berpusat kepada murid.

2. Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan?  Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?

Dengan meyakini hal di atas, sebagai pendidik saya perlu membuka mata terhadap keberagaman murid-murid di kelas. Disekolah tempat saya mengajar keberagaman murid dapat berupa:

  1. Murid berasal tingkat ekonomi orang tua yang berbeda- beda
  2. Minat Murid yang berbeda-beda
  3. Cara pemahaman murid pun juga berbeda-beda/ mendapatkan informasi yang berbeda.
  4. Murid berasal dari suku dan agama yang berbeda

Orientasi terhadap kebutuhan murid tersebut terkait bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar, bagaimana menanggapi/merespon kebutuhan belajar murid. Tentu perlu perlakuan yang berbeda untuk tiap murid. Perlakuan yang saya berikan kepada murid saya dengan cara saya kelompokkan murid-murid saya dengan menggunakan analisis diagnostik diawal sebelum mulai pembelajaran. sehingga saya tahu masing-masing kemampuan murid. Jika analisis diagnostik tidak saya lakukan maka saya akan kesulitan dalam memetakan kemampuan murid sehingga saya tidak maksimal dalam memberikan pelayanan atau tidak memberikan proses yang tepat kepada murid saya sesuai dengan kebutuhannya. Dalam proses pembelajaran tentu saya bisa menggunakan tutor sebaya untuk murid yang memiliki kemampuan rendah, sehingga nantinya murid mempunyai kemampuan merata.  

3. Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?

Tantangan-tantangan yang saya hadapi dalam proses pembelajaran tentu ada. Tantangan itu adalah keberagaman individu murid di kelas, kemampuan murid yang berbeda- beda serta cara murid dalam menerima materi. Melihat keberagaman tersebut saya berpikir bagaimana cara memberikan pelayanan pendidikan yang memungkinkan semua murid saya mendapatkan kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang saya ajarkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Ada murid yang memiliki daya tangkap pada materi pelajaran yang saya ajarkan dengan mendengarkan video, ada yang membaca dan hal lainnya. Tentu ini menjadi tantangan bagi saya bagaimana cara membuat proses pembelajaran yang menyenangkan dan keberpihakkan kepada murid.

4. Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?

Langkah awal saya adalah memperhatikan kebutuhan belajar murid-murid saya dengan lebih komprehensif. Langkah-langkah yang saya lakukan adalah mengkategorikan kebutuhan belajar murid berdasarkan 2 aspek yaitu:

1. Kesiapan mental belajar murid

Dalam hal ini Kesiapan belajar murid adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep dan ketrampilan baru. Dalam hal kesiapan ini saya sebagai pendidik harus mempersiapkan Modul ajar yang menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada murid yang terintegrasi dengan teknologi, materi ajar/ LKPD , instrumen penilaian serta Instrumen refleksi yang menunjukkan tinggi rendahnya minat belajar murid

2. Minat murid

Untuk meningkatkan minat murid terhadap pelajaran, penting untuk memahami apa itu minat. Minat dapat didefinisikan sebagai sejauh mana seorang murid tertarik atau terlibat dalam aktivitas tertentu. Ini bukan hanya masalah apakah murid menyukai mata pelajaran tersebut atau tidak. Sebaliknya, minat mencakup sikap, motivasi, dan keterlibatan murid dengan materi. Sedangkan minat belajar murid adalah kecenderungan seorang peserta didik untuk melakukan kegiatan tertentu yang outputnya akan membuat mereka senang dan tertarik. Minat belajar murid dapat berbeda-beda tergantung dari banyak faktor, seperti kepribadian, lingkungan, dan materi yang diajarkan. Murid yang memiliki minat belajar yang tinggi cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik daripada murid yang minat belajarnya rendah. Pendidik harus mengenali minat belajar murid untuk dapat menyediakan kurikulum yang tepat sesuai dengan minat murid. Dengan mengoptimalkan minat belajar murid, pendidik dapat meningkatkan hasil belajar murid. 



Comments